A. Pengertian IFRS dan GAAP
Generally accepted
accounting principles (GAAP) merupakan
kerangka kerja standar pedoman akuntansi keuangan yang digunakan dalam setiap
yurisdiksi tertentu, umumnya dikenal sebagai standar akuntansi atau praktek
akuntansi standar. GAAP termasuk standar, konvensi, dan aturan yang diikuti
oleh akuntan untuk pencatatan dan meringkas dan dalam penyusunan laporan
keuangan. Tujuan dari GAAP adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang
transparan dan konsistensi dari satu organisasi ke yang lain.
Tidak
ada standar universal GAAP(standar international) dan spesifikasi dari GAAP
bervariasi dari satu lokasi geografis atau industri yang lain. Banyak negara,
dan kota itu di Amerika Serikat memilih untuk tidak memakai GAAP karena GAAP
beroperasi secara tunai, sebagai lawan dengan dasar akrual.
International financial reporting standards (IFRS) merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh
International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional
(International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama
dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat
Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi
Akuntansi Internasioanal (IFAC).
Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa
laporan keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode
yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas
tinggi yang:
1.
Transparan bagi para pengguna dan
dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
2.
Menyediakan titik awal yang
memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
3.
Dapat dihasilkan dengan biaya
yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
B. Perbedaan IFRS dan GAAP
Kita mengetahui IFRS telah
diadopsi sebagai prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) untuk perusahaan yang
terdaftar di banyak negara di seluruh dunia dan diterima untuk tujuan
cross-listing oleh sebagian besar bursa saham utama. Dengan semakin
bertambahnya pengadopsian
IFRS, akuntan diminta untuk mempersiapkan dan mengaudit, dan para pengguna
laporan keuangan menemukan kebutuhan/keperluan untuk membaca dan menganalisis,
laporan keuangan berbasis IFRS.
Dalam kesempatan kali ini kita akan membahahas masalah perbedaan IFRS
dan GAAP.
Perbedaan dasar antara kedua standar tersebut sebagaimana dijelaskan dalam poin-poin dibawah ini:
1.
Cakupan pengaturan:
a.
IFRS:
Diperuntukkan
untuk entitas yang bersifat profit-oriented
dan Small Medium Enterprise (SME).
IFRS belum mengatur standart akuntansi untuk perusahaan berbassis syariah.
b.
GAAP:
Diperuntukkan
untuk entitas yang bersifat profit-oriented,
nirlaba, usaha kecil menengah (UKM) dan perusahaan berbasis syariah.
2.
Prinsip ketepatan waktu :
a.
IFRS:
Tidak diatur
secara khusus kapan entittas menyajikan laporan keuangan.
b.
GAAP:
Dianjurkan
agar entitas menyajikan laporan keuangan paling lama 4 bulan setelah tanggal
neraca.
3.
Basis standar:
a.
IFRS:
Menganut
standar akuntansi berbasis prinsip untuk meningkatkan transparansi,
akuntabilitas, dan keterbandingan laporan keuangan antar entitas secara global.
b.
GAAP:
Menganut
standar akuntansi berbasis aturan.
4.
Prinsip konservatif
a.
IFRS:
Tidak lagi
mengakui prinsip konservatif, namun diganti dengan prinsip kehati-hatian (Prudence)
b.
GAAP:
Masih
mengakui prinsip konservatif.
5. Tujuan Laporan Keuangan :
a. IFRS :
o Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
o Pengguna
adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha
lainnya, pelanggan, pemerintah dan masyarakat.
b. GAAP :
o Menyediakan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit.
o Menyediakan
informasi yang berguna untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus
kas masa depan perusahaan.
o Menyediakan
informasi tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan
perubahan terhadap keduanya.
6. Karakteristik
Kualitatif Informasi Akuntansi :
a. IFRS :
o Relevan –
terdiri dari:
-
Nilai prediksi
-
Nilai konfirmasi
-
Materialitas.
o Dapat
dipercaya – terdiri dari:
-
Disajikan dengan jujur,
-
Netral,
-
Substansi mengungguli bentuk,
-
Kehati-hatian (dimana ada
ketidakpastian, kesalahan dalam menyediakan informasi)
-
menjamin adanya konservatisme lengkap.
o Dapat dibandingkan.
b. GAAP :
o Relevan –
terdiri dari:
-
Nilai prediksi: membantu pengguna memprediksi hasil dari kejadian
masa lalu, saat ini dan masa depan.
-
Nilai umpan balik: membantu pengguna mengkonfirmasi dan membetulkan
nilai prediksi sebelumnya.
-
Tepat waktu: tersedia sebelum kehilangan kapasitas untuk
mempengaruhi keputusan.
o Dapat
dipercaya – terdiri dari:
-
Disajikan dengan jujur,
-
Netral,
-
Dapat diferivikasi.
o Dapat
dibandingkan.
o Konsisten.
7. Elemen
Laporan Keuangan :
a. IFRS :
o Aset
o Kewajiban
o Ekuitas
o Pemeliharaan
modal (diperoleh dari revaluasi asset dan kewajiban)
o Laba
(Pendapatan dan keuntungan)
o Beban
(beban dan kerugian).
b. GAAP :
o Aset
o Kewajiban
o Ekuitas
o Investasi
pemilik
o Distribusi
kepada pemilik
o Laba
komprehensif
o Pendapatan
o Keuntungan
o Beban
o Kerugian
8. Istilah minority interest:
a.
IFRS:
Istilah minotity interest (hak minoritas)
diganti menjadi non controlling interest
dan disajikan dalam laporan perubahan ekuitas
b.
GAAP:
Menggunakan
istilah hak minoritas
9.
Pengungkapan dalam Laporan posisi keuangan (neraca):
a.
IFRS:
o
Aset:
Aset tidak lancar dan aset lancar
o
Ekuitas:
Ekuitas yang dapat diatribusikan
ke pemilik entitas induk dan hak
nonpengendali
o
Laibilitas
Laibilitas jangka panjang dan laibilitas jangka pendek
b.
GAAP:
o
Aset:
Aset lancar dan aset tidak lancer
o
Laibilitas
Laibilitas jangka pendek dan laibilitas jangka panjang
o
Ekuitas
Hak nonpengendali dan ekuitas
yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas
induk
10. Penyajian liabilitas jangka panjang yang akan dibiayai kembali
a.
IFRS:
Laibilitas jangka panjang disajikan sebagai Laibilitas jangka pendek jika akan jatuh tempo dalam 12 bulan meskipun perjanjian pembiayaan kembali sudah selesai setelah periode pelaporan dan sebelum penerbitan laporan keuangan
b.
GAAP:
Tetap disajikan sebagai Laibilitas jangka panjang
11. Metode :
a.
IFRS:
Dianjurkan
menggunakan metode langsung, namun metode tidak langsung tetap diperbolehkan.
b.
GAAP:
Tidak ada
pengaturan, kecuali untuk perusahaan publik harus menggunakan metode langsung.
12. Segi
Pengakuan dan pengukuran – Asumsi dasar :
a. IFRS :
o Kelangsungan
usaha
o Basis
akrual
b. GAAP :
o Kelangsungan
usaha
o Entitas
ekonomi
o Unit
moneter
o Periodisitas
13. Segi
Pengakuan dan pengukuran – Kendala :
a. IFRS :
o Keseimbangan
antara biaya dan manfaat
o Tepat
waktu
o Keseimbangan
antara karakteristik kualitatif
b. GAAP :
o Biaya dan
manfaat
o Materialitas
o Praktik
Industri
o Konservatisme
14. Segi
Pengakuan dan Pengukuran Prinsip :
a. IFRS :
o Biaya
historis
o Biaya
sekarang (apa yang harus dibayar hari ini untuk mendapatkan aset. Ini sering
diperoleh dalam penilaian yang sama dengan nilai wajar)
o Nilai realisasi
(jumlah kas yang dapat diperoleh saat ini jika asset dilepas
o Nilai
wajar
o Pengakuan
pendapatan
o Pengakuan
beban
o Pengungkapan
penuh
b. GAAP :
o Biaya
historis
o Pengakuan
pendapatan
o Kesesuaian
o Pengungkapan
penuh
15. Dalam metode penilaian persediaan:
a. IFRS
Hanya mengenal metode FIFO dan avarage saja.
b. GAAP
Mengenal metode FIFO, LIFO dan avarege
16. Dalam Laporan Keuangan:
a. IFRS
Dalam laporan
keuangannya tidak terdapat pos luar
biasa, tetapi diganti dengan pendapatan komprehensif lainnya.
b. GAAP
Dalam laporan
keuangannya terdapat pos luar biasa
17. Dalam mengukur nilai asset:
a. IFRS
Menilai menggunakan nilai wajar.,
b. GAAP
Menilai menggunakan nilai historis
18. Fokus Laporan keuangan:
a. IFRS:
Berfokus pada Laporan Posisi Keuangan (neraca) dan Laporan Laba
Rugi.
b. GAAP:
Berfokus pada Laporan Laba Rugi.
19. Perubahan
Kebijakan dan Prinsip Akuntansi:
a.
IFRS:
Dicatat secarar etrospektif
dandilakukan penyajian kembali
terhadap laba ditahan serta adanya penjelasan efek kumulatif perubahan pada saat periode dilakukan perubaha.
b.
GAAP:
Sama seperti IFRS, dicatat
secara retrospektif
dan dilakukan penyajian kembali
terhadap laba ditahan serta adanya penjelasan efek kumulatif perubahan pada saat periode
dilakukan perubahan
20.
Kesalahan Mendasar:
a.
IFRS:
Konsep kesalahan mendasar (fundamental
error) dihapus
dan diganti dengan
Prior period error
(Kesalahan periode
lalu)
b.
GAAP:
Masih memakai konsep kesalahan mendasar (Fundamental
error) yang
disajikan secara
retrospektif.
21. Perubahan
estimasi
a.
IFRS:
Perubahan estimasi dicatat secara retrospektif dengan cara melakukan penyesuaian atas laba atau rugi tahun terjadinya perubahan estimasi dan laba rugi periode yang akan datang jika mempengaruhi keduanya.
b.
GAAP:
Sama seperti IFRS, perubahan
estimasi dicatat secara retrospektif dengan cara melakukan penyesuaian atas laba atau
rugi tahunterjadinya perubahan estimasi dan laba rugi periode yang akan datang jika mempengaruhikeduanya.
22. Pengakuan
dan pengukuran – Kendala:
a.
IFRS :
o
Keseimbangan antara biaya dan
manfaat
o
Tepat waktu
o
Keseimbangan antara karakteristik
kualitatif
b.
GAAP:
o
Biaya dan manfaat
o
Materialitas
o
Praktik Industri
o
Konservatisme
23. Pengakuan pajak dari Goodwill:
a.
IFRS:
Pengakuan pajak tangguhan yang berasal dari
Goodwill yang muncul dari penggabungan usaha tiak diijinkan.
b.
GAAP:
Pengakuan pajak dari Goodwill diijinkan
sepanjang diakui secara fiscal.
24. Pengaturan PPh final:
a.
IFRS:
Tidak mengatuur PPh Final
b.
GAAP:
Mengatur konsep pengenaan PPh
Final karena di Indonesia terdapat pengaturan perpajakan yang bersifat pemungutan
atau pemotongan Final.
25. Pengaturan tentang sewa pembiayaan tanah:
a.
IFRS:
Tidak mengatur tentang sewa
pembiayaan tanah
b.
GAAP:
Mengatur tentang sewa tanah
yang biasa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
26. Penilaian Investasi:
a.
IFRS:
Menggunakan nilai wajar
b.
GAAP:
Menggunakan niali wajar untuk
uang tunai, giro, rekening, saham, investasi pada tanah dan bangunan, dan surat
berharga.
27. Pendekatan penyajian laporan keuangan konsolidasi:
a.
IFRS:
Mengijinkan menggunakan 2
pendekatan yaitu:
-
Pendekatan proporsi
kepemilikan
-
Pendekatan nilai
wajar
b.
GAAP:
Hanya menggunakan pendekatan
proporsi.
28. Cakupan laporan konsolidasi:
a.
IFRS:
Harus mencakup semua dan anak
perusahaan, kecuali jika akuisisi terhadap anak perusahaan termasuk kriteria
sebagai dimiliki untuk dijual, maka harus disajikan.
b.
GAAP:
Harus mencakup semua dan anak
perusahaan, kecuali:
-
Entitas anak yang
dimiliki untuk dijual atau dialihkan dalam jangka pendek.
-
Entitas anak yang
dibatasi retriksi jangka panjang.
29. Tipe Join Ventura:
a.
IFRS:
Dibagi atas tiga skema:
-
Pengendalian
bersama operasi
-
Pengendalian
bersama aktiva
-
Pengendalian
bersama entitas
b.
GAAP:
Dibagi atas dua skema:
-
Pengendalian
bersama operasi
-
Pengendalian
bersama aktiva
C.
Kerangka konseptual
IFRS dan GAAP
kerangka konseptual pada IFRS
terdapat 3 level yaitu:
1.
First Level = Basic
objective
Basic objective - Untuk
memberikan informasi keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk
investor sekarang dan potensial, lenders dan kreditur lain dalam
pengambilan keputusan dalam kapasitasnya penyedia modal.
2. Second Level = Karakteristik keuangan
dan Unsur Iaporan keuangan
a. Karakteristik kualitatif
-
IASB mengidentifikasi
karakteristik kualitatif informasi akuntansi untuk membedakan informasi yang
lebih baik (lebih berguna) dan lnformasi yang inferior (kurang bermanfaat)
untuk keperluan pembuatan keputusan.
-
Fundamental qualities:
a. Relevance:
Predictive
Value : membantu meramalkan hasil-hasil yang akan diperoleh di masa-masa yang
akan datang.
Confirmatory
Value : membantu mengkonfirmasi kebenaran ekpektasi sebelumnya.
b. Faithful
Representation:
Completeness:
menyajikan semua informasi yang penting untuk memenuhi kriteria penyajian
secara wajar.
Neutrality:
informasi laporan keuangan tidak dibuat atas dasar kepentingan salah satu
pihak.
Free
from error: informasi laporan keuangan bebas dari kesalahan.
-
Enhancing qualities:
Comparability:
Laporan keuangan harus dapat dibandingkan dengan laporan keuangan dari
perusahaan lain yang sejenis atau dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan periode sebelumnya atau juga sering disebut dengan consistency
Verifiability:
laporan keuangan harus dapat diverifikasi oleh akuntan-akuntan lain dengan
metode-metode yang
sama, dapat diuji.
Timeliness:
laporan keuangan disajikan secara tepat waktu yaitu sebelum keputusan akan
dibuat.
Understandability:
Harus dapat dipahami oleh orang-orang yang mengerti masalah akuntansi dan
bisnis atau oleh orang-orang yang ingin mempelajari dan menganalisa
informasi yang disajikan.
b.
Unsur-unsur laporan keuangan
-
Assets: manfaat ekonomi
masa datang
-
Liabilities:
pengorbanan manfaat ekonomi di masa yang akan datang
-
Equity and net assets:
nilai sisa antara selisih assets dan liabilities
-
Revenues: aliran masuk
atau perluasan assets
-
Expenses: aliran keluar
atau penggunaan/penghabisan assets
3. Third Level = Recognition,
measurement, and disclosure concept
Asumsi
Dasar
-
Economic entity:
Perusahaan merupakan entitas ekonomi yang terpisah dan berbeda dari pemiliknya
dan unit bisnis lainnya.
-
Going concern:
Perusahaan dianggap sebagai entitas yang memiliki kelangsungan hidup yang
berkelanjutan sehingga perencanaan atas pembuatan laporan keuangan masa kini
dan yang akan datang dilaksanakan terus-menerus.
-
Monetary unit: uang
adalah common denominator
-
Periodicity: Untuk
tujuan laporan keuangan, sebuah entitas bisnis dibagi ke dalam
periode-periode akuntansi.
-
Accrual basis of
accounting: transaksi dicatat dalam periode di mana peristiwa terjadi.
Kerangka konseptual GAAP:
·
Statement 1 – Objective of Financial Reporting (Business)
·
Statement 2 – Qualitative Characteristics
·
Statement 3 – Elements of Financial Statements (replaces 3)
·
Statement 4 – Objective of Financial Reporting (Non-business)
·
Statement 5 – Recognition and Measurement Criteria
·
Statement 6 – Using Cash Flows
Daftar pustaka
akuntansibisnis.wordpress.com
kambingterbang26.blogspot.com
http://pustakaclicker.blogspot.co.id/2012/02/ifrs-kerangka-konseptual.html
http://www.bapaknaga.com/2015/12/pengertian-gaap.html
Perbedaan GAAP dengan IFRS adalah dalam penilaian aset, dimana GAAP menggunakan biaya historis, sementara IFRS adalah nilai realisasi saat ini
BalasHapus